27 April 2010

Pedagang Cat Semprot (Pilox) Untung Besar Saat Pengumuman Kelulusan Siswa

Lulus atau tidak, rezeki tahunan kembali ke pedagang cat semprot. Mereka mengaku menyiapkan jauh-jauh hari untuk perayaan tahunan para pelajar SMP/SMU. Penjual menyetok hingga 2 kali lipat dari jumlah sehari-hari, mengantisipasi lonjakan permintaan.

"Sehari-hari, saya sedia 40-an botol ukuran sedang. Sejak 3 hari lalu saya nambah menjadi 100 botol. Perbotol Rp 35.000," kata Dani, salah satu penjaga toko.
Menurut Dani, dari tahun ke tahun permintaan cat semprot naik turun. Tidak dapat dipastikan trend dari tahun ke tahun. Hanya saja pembeli kebanyakan siswa SMA secara bergerombol. Satu 'gank' memborong 5 hingga 10 botol dengan warna-wana terang dan mencolok.

"Yang paling banyak tetep warna dasar. Hijau, biru, merah. Belinya gerombolan. Ada yang patungan, ada yang ngebosin. Keliatan dari receh atau uang ratusan ribu," tukas Rudi (40) salah satu penjaga toko yang lain.

Budaya mengecat baju seragam dengan cat semprot atau Pilox sudah mengakar. Bila membuka file foto tahun 80-an hingga 90-an, kultur pelajar tersebut telah terekam. Tidak hanya baju seragam, tetapi juga rambut, celana atau sebagian wajah. Biasanya disertai coretan spidol warna mencolok dengan berbagai komentar unik ataupun tanda-tangan satu kelompok.

"Sejak saya jualan di sini 20 tahun lalu, sudah ada tuh beli-beli cat semprot. Lumayan untung sih. Kan pada mborong," imbuh Rudi.

Hanya saja, pro-kontra menyemprot baju seragam selalu naik turun dari tahun ke tahun. Bagi yang menolak, menyayangkan karena baju yang disemprot dapat disumbangkan kepada siswa tidak mampu. Sementara yang membolehkan mencoba memahami psikologis anak yang sedang berbahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya

SISWA/I BERPRESTASI SEMESTER GANJIL T.P 2011-2012

Peringatan Hari PGRI 25 Nopember 2011

Kunjungan Bupati Tapanuli Selatan

PROFIL 1