Satu lagi ilmuwan muda Indonesia di luar negeri menorehkan prestasi membanggakan. Dr. Khoirul Anwar, berhasil meraih penghargaan dari Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring, Taipei, Taiwan (16-19/5/2010) .
Penghargaan berupa Best Paper kategori Young Scientist itu diterima Khoirul untuk makalahnya berjudul Chained Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval.
“Paper ini telah dipatenkan di Jepang dan sebuah perusahaan besar di Jepang telah membelinya pada awal Januari 2010. Royalty pertama paten tersebut saya berikan kepada orangtua di Indonesia,” tutur Khoirul kepada koresponden detikcom di Den Haag melalui Sekjen Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I4) hari ini, Selasa (25/5/2010).
Bagi Khoirul, Asisten Profesor pada Japan Advanced Institute of Science and Technolgy (JAIST) yang juga salah seorang Wakil Ketua I4, patennya tersebut adalah yang kedua selepas meraih gelar doktor dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang 2008 lalu.
Sebelumnya Khoirul telah mematenkan Orthogonal Frequency Division Multiplexing, yakni teknologi yang mampu menurunkan power sampai 5dB=100.000 kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya dan mampu menghilangkan sama sekali guard interval (GI).
“Saya berharap agar ke depan para ilmuwan di Indonesia lebih banyak mengambil kesempatan untuk berpartisipasi dalam konferensi–konferens i internasional serupa, sehingga dapat terus mengupdate teknologi terbaru, terutama yang ramah lingkungan, murah dan mudah,” pesan Khoirul.
Konferensi IEEE VTC dihadiri oleh sekitar 1000 ahli telekomunikasi, profesor dan doktor dari seluruh dunia. IEEE adalah asosiasi profesional terbesar bidang elektro dan informasi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat luas.
Kesimpulan konferensi bergengsi tersebut menyebutkan bahwa saat ini para ilmuwan telekomunikasi didesak untuk segera mengembangkan teknologi telekomunikasi ramah lingkungan. Antara lain teknologi yang mampu mencapai Shannon limit, energi sedikit, namun kemungkinan kesalahan juga sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih komentarnya