21 Agustus 2009

HISTORY OF BATANG ANGKOLA

Batang Angkola adalah suatu kecamatan yang mana nama ini diambil dari nama sebuah sungai yang di sebut dengan sungai "batang angkola". hulu sungai berasal dari mata air dolok barisan dan bermuara hingga sungai batang gadis.

Pada Zaman Belanda, Kabupaten Tapanuli Selatan disebut AFDELLING PADANGSIDIMPUAN yang dikepalai oleh Residen yang berkedudukan di padangsidimpuan.

Afdeeling padangsidimpuan dibagi atas 3 onder afdelling, masing-masing dikepalai oleh seorang Contreleur dibantu oleh Demang yaitu :

a) OnderAfdeeling Angkola dan Sipirok berkedudukan di Padangsidimpuan onder afdeeling ini dibagi atas 3 onder distrik, masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten demang yaitu :

1. Distrik Angkola berkedudukan di Padangsidimpuan;
2. Distrik Batangtoru berkedudukan di Batangtoru;
3. Distrik Sipirok berkedudukan di Sipirok;

b)Onder Afdeeling Padanglawas, berkedudukan di Sibuhuan. Onder Afdeeling ini dibagi atas 3 onder distrik, masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten demang yaitu :

1. Distrik Padangbolak berkedudukan di Gunungtua;
2. Distrik Barumun dan Sosa berkedudukan di sibuhuan;
3. Distrik Dolok berkedudukan di Sipiongot

c) Onder Afdeeling Mandailing dan Natal, berkedudukan di Kota Nopan.onder ini dibagi atas 5 onder distrik, masing-masing dikepalai oleh seorang Asisten Demang yaitu :

1. Distrik Penyabungan berkedudukan di Panyabungan;
2. Distrik Kota Nopan berkedudukan di Kota Nopan;
3. Distrik Muara Sipongi berkedudukan di Muara Sipongi
4. Distrik Natal berkedudukan di Natal;
5. Distrik Batang Natal berkedudukan di Muara Soma;

Tiap-tiap onder distrik dibagi atas beberapa Luhat yang dikepalai oleh seorang Kepala Luhat (Kepala Kuria) dan tiap-tiap Luhat dibagi atas beberapa Kampung yang dikepalai oleh seorang Kepala Hoofd dan dibantu oleh seorang Kepala Ripo apabila kampung tersebut mempunyai penduduk yang besar jumlahnya.

Daerah angkola Sipirok dibentuk menjadi Suatu kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati Berkedudukan di Padangsidimpuan

Daerah angkola Sipirok dibentuk menjadi Suatu kabupaten yang dikepalai oleh seorang Bupati berkedudukan di Panyabungan Bupati Pertama adalah Junjungan Lubis dan kemudian Fachruddin Nasution;

Daerah Padanglawas dijadikan suatu Kabupaten yang dikepalai seorang Bupati berkedudukan di Gunungtua, Bupati Pertama adalah Parlindungan lubis Kemudian Sutan Katimbung;

sesudah tentera belanda Memasuki Kota Padangsidimpuan dan Gunungtua, daerah administrasi pemerintahan masih tetap sebagaimana biasa, hanya kantor bupati dipindahkan secara gerilya ke daerah yang aman yang belum dimasuki belanda;

Setelah RI menerima Kedaulatan pada akhir tahun 1949, maka pembagian daerah administrasi pemerintah mengalami perubahan pula.

Semenjak awal tahun 1950 terbentuklah Daerah Tapanuli Selatan dan seluruh pegawai yang ada pada kantor bupati Angkola Sipirok, Padanglawas dan Mandailing Natal ditentukan menjadi pegawai kantor bupati Kabupaten Tapanuli Selatan yang berkedudukan di Padangsidimpuan.

Pada periode Bupati KDH Tapanuli Selatan Raja Junjungan Lubis, terjadi penambahan 6 kecamatan sehingga menjadi 17 kabupaten

Penambahan Kecamatan tersebut antara lain :

1. Kecamatan Batang Angkola berasal dari sebahagian Kecamatan Padangsidimpuan dengan negerinya Pintu Padang.
2. Kecamatan Siabu berasal dari sebahagian kecamatan Panyabungan dengan ibu negerinya Siabu.
3. Kecamatan Saipar Dolok Hole berasal dari sebahagian Kecamatan sipirok dengan ibu Negerinya Siapgimbar
4. Kecamatan sosa berasal dari sebahagian kecamatan Barumun yang ibu negerinya Pasar Ujung Batu.
5. Kecamatan Sosopan Berasal dari Sebahagian Kecamatan Barumun Sosa dengan ibu negerinya Sosopan
6. kecamatan Barumun Tengah Berasal dari Sebahagian Kecamatan Padang Bolak dengan ibu negerinya Binanga.

Sejak tanggal 30 Nopenber 1982, Wilayah Padangsidimpuan dimekarkan menjadi Kecamatan Padangsidimpuan Timur, Padangsidimpuan Barat, Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan dan Dimana Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Kecamatan Padangsidimpuan Selatan menjadi Kota Administrasi Padangsidimpuan (PP Nomor 32 tahun 1982).

Pada tahun 1992 Kecamatan Natal dimekarkan menjadi 3 kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Natal dengan ibu kota Natal.
2. Kecamatan Muara Batang Gadis dengan ibu kota Singkuang.
3. Kecamatan Batahan Dengan Ibu Kota Batahan.

Pada tahun 1992 itu juga dibentuk kecamatan Siais dengan ibu kotanya Simarpinggan yang Berasal dari Kecamatan Padangsidimpuan Barat. Kemudian pada tahun 1996 dibentuk Kecamatan Halongonan dengan Ibu Kotanya Hutaimbaru, yang merupakan Pemekaran dari kecamatan Padangbolak, Dengan Keluarnya UU Nomor 12 tahun 1998 dan disahkan pada tanggal 23 Nopember 1998 tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal maka Kabupaten Mandailing Natal (ibu Kotanya Panyabungan) dengan daerah Administrasi 8 Kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Ibu Kotanya Padangsidimpuan) dengan Jumlah Daerah administrasi 16 Kecamatan.
Selanjutnya tahun 1999 sesuai dengan PP Nomor 43 tahun 1999 tanggal 20 Mei 1999 Terjadi Pemekaran Kecamatan di kabupaten Tapanuli Selatan antara lain:

1. Kecamatan Sosopan dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan Sosopan dengan Ibu Kota Sosopan dan Kecamatan Batang Onang dengan Ibu Kota Pasar Matinggor.
2. Kecamatan Padang Bolak dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Padang Bolak denga Ibu Kota Gunung Tua dan kecamatan Padang Bolak Julu Dengan Ibu Kota Batugana.
3. Kecamatan Sipirok dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Sipirok dengan ibu kotaSipirok dan Kecmatan Arse Dengan Ibu Kota Arse.
4. Kecamatan Dolok dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Kecamatan dolok dengan ibu kota Sipiongot dan Kecamatan Dolok Sigompulon dengan Ibukota Pasar Simundol.

Pada tauhun 2002 sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 4 tahun 2002 tentang pembentukan Kecamatan Sayur Matinggi, Marancar, Aek Bilah, Ulu Barumun, Lubuk Barumun, Portibi, Hutaraja Tinggi, Batang Lubu Sutam, Simangambat, dan Kecamatan Huristak.
Kecamatan-kecamatan tersebut diatas di mekarkan dari:

1. Kecamatan Sayur Matinggi dengan ibukota Sayur Matinggi Berasal dari Sebahagian Kecamatan Batang Angkola.
2. Kecamatan Marancar dengan ibukota Marancar Berasal dari Sebahagian Kecamatan Batang toru.
3. Kecamatan Aek Bilah dengan ibukota Biru berasal dari Sebahagian Kecamatan Saipar Dolok Hole.
4. Kecamatan Ulu Barumun dengan ibu kota Pasar paringgonan berasal dari sebahagian Kecamatan barumun.
5. Kecamatan Lubuk Barumun dengan ibu kota Pasar latong Berasal dari Sebahagian Kecamatan Barumun.
6. Kecamatan Portibi dengan ibu kota Portibi Berasal dari Sebahagian Kecamatan Padang Bolak
7. Kecamatan Huta Raja dengan ibu kota Pasar latong Berasal dari Sebahagian Kecamatan Barumun.
8. Kecamatan Batang Lubu Sutam dengan ibu kota Pinarik Berasal dari Sebahagian Kecamatan Sosa
9. Kecamatan Simangambat dengan ibu kota Langkimat Berasal dari Sebahagian Kecamatan Barumun Tengah.
10. Kecamatan Huristak dengan ibu kota Huristak Berasal dari Sebahagian Kecamatan Barumun Tengah.

2 komentar:

  1. mau nanya nih pak admin, tolong dong ceritain apa sejarahnya disebut "HURABA" yang menjadi nama DESA lokasi SMK Negeri 1 Batang Angkola?
    trims

    BalasHapus
  2. Huraba adalah nama sebuah Benteng terkenal di Batang Angkola. Benteng ini adalah pertahanan terakhir warga Batang Angkola ketika melawan pendudukan penjajahan Belanda terutama ketika menghadapi Agresi Militer Belanda I dan II. Lambat laun daerah ini disebut daerah atau desa Benteng Huraba dan SMKN 1 batang angkola sangat berdekatan dengan benteng tersebut..

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya

SISWA/I BERPRESTASI SEMESTER GANJIL T.P 2011-2012

Peringatan Hari PGRI 25 Nopember 2011

Kunjungan Bupati Tapanuli Selatan

PROFIL 1